RELAY
Relay adalah komponen listrik
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah
penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut
timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut
selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.
Rangkaian Dasar Relay
Berikut
ini penjelasan dari gambar di atas :
- Amarture, merupakan tuas logam yang bisa naik turun. Tuas akan turun jika tertarik oleh magnet ferromagnetik (elektromagnetik) dan akan kembali naik jika sifat kemagnetan ferromagnetik sudah hilang.
- Spring, pegas (atau per) berfungsi sebagai penarik tuas. Ketika sifat kemagnetan ferromagnetik hilang, maka spring berfungsi untuk menarik tuas ke atas.
- Shading Coil, ini untuk pengaman arus AC dari listrik PLN yang tersambung dari C (Contact).
- NC Contact, NC singkatan dari Normally Close. Kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF.
- NO Contact, NO singkatan dari Normally Open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON.
- Electromagnet, kabel lilitan yang membelit logam ferromagnetik. Berfungsi sebagai magnet buatan yang sifatya sementara. Menjadi logam magnet ketika lilitan dialiri arus listrik, dan menjadi logam biasa ketika arus listrik diputus.
- Aplikasi Rangkaian Pemicu Relay, ini adalah rangkaian / alat yang akan memicu relay untuk menjadi ON ketika sesuai situasi / kondisi tertentu. Rangkaian pemicu ini biasanya memiliki sensor atau rangkaian timer (memanfaatkan 'time delay'). Rangkaian yang menggunakan sensor misalnya sensor suhu, sensor air, sensor cahaya, sensor arus, dll.
Sedangkan rangkain timer misalnya timer pada
mesin cuci, timer tv, dll. Sebenarnya aplikasi relay banyak sekali. Dari
mobil-mobilan, kulkas, lampu sein motor dan mobil, pompa air otomatis, hingga
peralatan pada pesat terbang. Dari relay yang jenisnya kecil hingga yang
mempunyai daya besar. Dari relai DC 5 volt, 12 volt
hingga yang bervoltase tinggi.
Keuntungan kita dalam
menggunakan Relay :
Kita bisa membuat rangkaian otomatis
penyambung/pemutus (switch) tegangan AC dan DC.
Relay bisa digunakan pada switch tegangan
tinggi.
Relay juga menjadi solusi pada switch dengan
arus yang besar .
Bisa melakukan swith pada banyak kontak dalam
waktu yang bersamaan.
Kerugian dalam menggunakan Relay :
Kontak dibatasi pada keausan daru bunga api
atau oksidasi ( material kontak yang terbaik adalah platina emas perak ).
Menghabiskan banyak tempat dibanding dengan
transistor.
Kecepatan kontak terbatas 3ms sampai 17ms.
Kontaminasi ( debu ) dapat mempengaruhi umur
kontak.
Menurut saya Tentang Relay
Relay adalah komponen elektronika yang mempunyai prinsip medan elektromagnetis. cara kerja relay ialah dengan sebuah penghantar yang dialiri arus listrik maka si penghantar akan menghasilkan medan magnet yang dialiri listrik.
Kesimpulan
pada pembahasan kali ini dapat disimpulkan bahwa relay adalah komponen yang mempunyai prinsip medan elektromagnetis. dan relay pun mempunyai kelebihan dan kekurangan contohnya relay yang bisa digunakan pada switch tegangan tinggi, sedangkan dalam kekuranganya adalah menghabiskan banyak tempat dibanding dengan transistor.
Sumber : http://www.elangsakti.com/2013/03/pengertian-fungsi-prinsip-dan-cara.html
Sumber : http://www.elangsakti.com/2013/03/pengertian-fungsi-prinsip-dan-cara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar