Selasa, 28 Mei 2013

Ketidakadilan Pendidikan

KETIDAKADILAN PENDIDIKAN

            Watch (ICW) dan Koalisi Pendidikan menilai banyaknya masalah pendidikan sepanjang tahun 2012 membuat tahun itu pantas disebut sebagai tahun ketidakadilan pendidikan. Peneliti ICW, Siti Juliantari Rachman, mengatakan bahwa berbagai kasus dan masalah pendidikan yang terjadi ini sebenarnya bukan lagi masalah baru. Kasus seperti korupsi, kekerasan dan pungutan liar masih terus menjadi masalah yang tak terselesaikan dari tahun ke tahun.
"Kejadian berulang ini memperjelas ketidakadilan yang melanda dunia pendidikan Indonesia," kata Tari saata jumpa pers Indonesia Education Outlook 2013 di Kantor ICW, Jalan Kalibata, Jakarta, Rabu (2/1/2013). Ia juga menambahkan bahwa peristiwa yang terus terjadi ini membuktikan pemerintah tidak serius menangani permasalahan di bidang pendidikan secara komprehensif sehingga kejadian ini terus berulang dan tidak pernah menemukan solusi yang tepat.
            Contoh  nyata dari  masalah  ketidakadilan  pendidikan  yang  masih saja terjadi adalah rehabilitasi sekolah yang  lambat di daerah. Kemudian  fasilitas yang tidak  memadai untuk sekolah-sekolah pinggiran dengan akreditasi pas-pasan serta akses menuju tempat pendidikan yang sulit.  "Masih  banyak  anak  yang  harus  bergelantungan di jembatan rusak dan menyeberang  sungai  agar sampai di sekolah. Ini  tidak  segera diselesaikan," jelas Tari.
"Rehab sekolah juga masih tidak menjangkau semuanya padahal anggaran pendidikan cukup besar," imbuhnya. Untuk itu, pemerintah semestinya mengevaluasi kembali berbagai program kerjanya agar masalah serupa dapat diminimalisir atau bahkan hilang pada tahun 2013 ini. Dengan demikian, pendidikan yang berkeadilan seperti yang diimpikan dapat tercapai.